Translate

Tampilkan postingan dengan label Opinion. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Opinion. Tampilkan semua postingan

Minggu, Mei 05, 2019

Generasi Muda adalah Kunci Kemajuan


google.com/foto
Masa depan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya, bukan terhadap sumber daya alam yang cendrung fluktuatif. Paradigma ini dianggap suatu kebenaran. Sebab, zaman sekarang di landasi arus globalisasi yang telah mengubah. Bukan hanya tata cara kehidupan dalam bidang ekonomi, tetapi juga di dalam bidang sosial, pendidikan dan politik. Keunggulan kualitas sumber daya manusia-lah yang dibutuhkan, demi menentukan eksistensi kemajuan satu negara di era milenium ini.

Kenapa diperlukan kualitas sumber daya manusia ditengah hiruk pikuk globalisasi saat ini?. Menurut Mathew Gundring dari Internasional Public Relations Association, ia mengungkapkan ada empat elemen penting dalam ekonomi baru. Pertama, kemajuan teknologi khususnya teknologi informasi, karena segala hal informasi menjadi transparan dan cepat. Kedua, berkaitan dengan hubungan perdagangan globalisasi yang telah melahirkan berbagai de-regularisasi industri perdagangan. Peraturan-peraturan diatur kembali dan yang akan muncul di masa depan adalah aturan mangatur tentang perdagangan bebas dan pasar terbuka


Selanjutnya ketiga, penting kemampuan atau kualitas sumber daya manusia yang unggul dalam berbagai bidang. Mampu menghadapi persaingan, perebutan talenta atau bakat. Untuk itu, diperlukan manusia-manusia berbakat, unggul akan paham multibudaya, “melek” teknologi, khususnya teknologi informasi, jiwa kewiraswastaan, serta memiliki kemampuan kreativitas. Terakhir, keempat, diperlukan juga kemampuan untuk mengadakan relasi dan kemampuan kepemimpinan. Maksudnya, agar dapat menghasilkan manusia yang dinamis, kreatif dan bermoral terhadap sesama manusia lain. Kenapa bermoral ?. Sebab tanpa moralitas akan mengakibatkan persaingan berubah menjadi pertarungan bebas dengan hukum rimba. Homo homini lupus.

Penjelasan itu, menarik penulis untuk menelaah pentingnya kualitas generasi muda indonesia. Berawal dari kemauan dan paksaan pemerintahan melakukan perubahan (change) sumber daya manusia, warga negaranya. Terutama, memfokuskan pada peningkat kualitas usia produktif rakyatnya. Sebab, sebagai negara terbesar di Asia Tenggara dan akan memiliki lapisan usia produktif terbesar pada 2045. Tantangan yang mesti dihadapi dan tentu tidak mudah.

Setidaknya, dengan mengandalkan usia produktif akan memegang peranan strategis dalam membangun bangsa tanpa menimbulkan kesulitan. H.A.R Tilaar dalam bukunya “paradigma baru pendidikan nasional”, menyebutkan bahwa generasi muda-lah yang mampu membangun masyarakat Indonesia yang kuat dan bersatu dalam kenyataan yang bhinneka. Usia produktif atau generasi muda kita tidak menjadi “the lost generation”. Keterjagaan kualitas usia produktif, akan mengarah pada manusia kreatif, inovatif, memahami dan memiliki nilai-nilai budaya sendiri, itu hal yang perlu diprioritaskan agar dapat berdaya saing di tingkat global.


Telah terbukti, bahwa pentingnya peran sumber daya manusia dalam pembangunan bangsa. Misalnya saja, negara-negara timur tengah mengalami kesusahan karena turunnya harga minyak, sebaliknya negara di Eropa seperti Jerman tetap berdiri tegak kerena tidak tergantung pada sumber daya alamnya tetapi mengandalkan sumber daya manusia. Ini menjadi pelajaran bagi kita. Untuk perlu mempersiapkan manusia-manusia atau generasi indonesia menjadi individu yang tangguh baik secara mental, fisik, sosial maupun finansial.

Perlu diketahui, pesatnya arus globalisasi seakan-akan tak terbendung lagi. Bukan hanya memberikan nilai positif (the value of positive) , tetapi juga dapat mengakibatkan degradasi kualitas manusia-nya. Misalnya, gejala perubahan sosial antara lain hilangnya tradisi. Dikhawatirkan hilangnya nilai-nilai tradisi dan nilai-nilai moral seperti : saling menghargai, cinta sesama, peduli, tolong menolong dan cinta tanah air. Disinilah dibutuhkan keseriusan peran pemerintah dalam melakukan dan menjaga suatu tatanan nilai yang hidup dan dipelihara serta dihormati yang telah lama  berada di tengah-tengah masyarakat. Jika tidak, banyak terjadi ketimpangan sosial.

Kenapa pemerintah tidak mendorong secara aktif pembangunan kualitas generasinya ?. Inilah dilema antara kuantitas dan kualitas negara ini.  Tidak menunggu waktu lama atau mengulur-ulur waktu untuk melakukan perubahan. Unsur-unsur politik, kepentingan sesaat harus dibersihkan dalam Pemerintahan, agar dapat ditangani lebih profesional dan sesegera mungkin demi majunya generasi muda kedepan. Bilamana terpaksa harus dijalankan revolusi, apa salahnya. Tetapi, mari kita serahkan kunci ini kepada pemimpin negeri ini untuk menentukan dan memutuskan. Mau dibawa “gelap atau terang” generasi muda-nya.

Tulisan ini terbit di Harian Padang Ekspres

Postingan terakhir

PENGECEKAN SERTIPIKAT KE BPN kah?

google.com/foto Ya, Ke BPN  Betul ke BPN. Yakin betul ke BPN? Kemana kalau PPAT akan melakukan pengecekan sertipikat hak atas ta...