google.com/foto |
ILMU adalah yang paling mendasar dalam membuka suatu perusahaan, yang terutama dalam urusan yang tengah dihadapi. Ilmu membersihkan hati memperluas keyakinan. Memberikan penerangan kepada akal, sehingga segala yang gelap dan kabur dalam menuju tujuan hilang. Memili ilmu dalam membuka perusahaan akan menuju kemajuan. Mengetahui ke pasaran mana hasil perusahaan itu akan dilemparkan dan musim apa barangnya laku. Kerap kali kita melihat, orang-orang dari suatu bangsa tertentu, dengan berani dan jujur, merantau keluar negerinya, dan kemudian berhasil sebagai pedagang. Ilmu tak mengenal batasan zaman, setiap zaman harus kita ikuti dengan bertambah pula ilmu yang dimiliki. Jika tidak kita akan kembali menjadi saksi mata atas kemajuan orang lain.
PERCAYA KEPADA DIRI SENDIRI. Dalam perusahaan, janganlah terlau diharapkan tenaga orang lain, tetapi bergantunglah kepada tenaga sendiri. Bergantung kepada tenaga orang lain, tidaklah dapat memberi jaminan atas sempurnanya usaha yang sedang dibangun. Penyesalan akan datang terakhir bukan berada diawal. Harapan terhadap pekerjaan yang dikerjakan orang lain, nyata-nyatanya akan membuat ketidakpuasan pada diri sendiri. Maka seorang anak muda mendirikan suatu perusahaan tetapi masih mengharapkan pertolongan orang tua, jika kelihatan besar, belumlah dapat dipercayai. Sebab besarnya karena bantuan. Dipercaya, bilamana hanyalah jerih payah dan pikiran sendiri meskipun mulai dari kecil-kecilan.
KEKUATAN KEMAUAN. Percaya pada diri sendiri adalah kemauan yang kuat akan menimbulkan sesuatu yang beda pada dirinya terhadap orang lain. Sifat itu jika tidak ada, tidak akan ada kelebihan seorang manusia dari orang lain. Itulah yang menyebabkan kemajuan hidup yang ditempuh itu bertingkat-tingkat, bertingkat rendah. Celaka suatu perusahaan ialah maju mundur sikap pemimpinnya dan tuahnya ialah jalan terus!!!!.Segala usaha yang besar di dalam dunia, hasil pekerjaan yang membesarkan dan memuaskan hati, semuanya karena budi pemimpinnya yang keras hati, yang di dalam kamus hidupnya tidak terdapat perkataan mundur-maju
MENGATUR TEMPO MERENCANAKAN KERJA. Waktu atau tempo adalah modal perusahaan yang paling kuat dan besar. Mengatur waktu merupakan sebagian besar keuntungan orang yang berusaha. Banyak sekali pekerjaan yang berdasarkan kepada untung-untungan, selompat untung, selompat malang. Waktu itu laksana pisua yang mempunyai mata timbal balik, kalau dipergunakan , banyak pekerjaan cepat terselesaikan, tetapi jika lalai yang sendiri yang dilukainya.
Seorang pengusaha yang tahu harga waktu akan membagi waktu itu baik-baik, sehingga berapa pun banyak tanggung jawab pekerjaannya, bisa diselesaikan dengan baik. Tetapi kalau waktu tidak diatur, walaupun perusahaan dan pekerjaan yang sekecilpun, sebagian besar, jalau tidak semuanya, akan terbengkalai, terhenti di pertengahan jalan.
Saya singkat saja. Di zaman serba cepat, secepat apanya? apa aja yang penting cepatnya. Zaman yang bernama zaman dinamis, yang menghendaki kecepatan berpikir, kadang-kadang banyak orang yang tersingkir ke tepi karena tidak kuat otak atau jiwa menuruti, ada pula timbul penyakit urat-syaraf. Maka untuk menjaga kekalahan yang demikian Rasullah SAW, telah meninggalkan pusaka yang paling baik buat kita, yang kalau kita pergunakan menurut kehendak dan hikmahnya, akan dapatlah kita menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada di sekeliling kira sekarang ini. Itulah SHALAT.
Bersambung.........................
sumber : Hamka.2016. Lembaga Budi. Jakarta : Republik Penerbit.
sumber : Hamka.2016. Lembaga Budi. Jakarta : Republik Penerbit.